Monday 6 June 2011

Sejarah Pemantik


Taukah anda bahwa Pemantik/mancis lebih dulu ditemuka sebelum korek api komersil?

Pemantik/Mancis ditemukan tahun 1816. Lebih dikenal dengan nama "Lampu Dobereiner's" (dinamakan setelah penciptanya, Johann Wolfgang Dobereiner). Tapi pemantik ini tidak menggunakan butana atau minyak sebagai bahan bakar namun menggunakan hidrogen. Perbedaan lain adalah bahwa korek api ini memakai platinum sebagai katalis (digunakan untuk memulai perubahan kimia dari bahan bakar untuk api)

Pada tahun 1908, barulah korek api tercipta cukup kecil untuk muat di dalam saku.batu api yang lebih murah dari pada platinum menggeser posisi pemantik dikalangan menengah kebawah. Lalu dengan kemajuan teknologi, flint menggantikan peran platina sebagai katalis.

Pada 1920-an, pemantik masih sedikit mewah bagi kalangan perokok kelas menengah. Ini akan menjadi kemunduran berat bagi rata-rata pekerja kerah biru yang merokok. Tapi ketika tahun 1930-an seorang pria bernama George G. Blaisdell membuat suatu perubahan

Dia meningkatkan ergonomi kasus ringan. ia merancang sebuah kap berlubang untuk sumbu, yang terus tahan angin ringan. Selain itu, ia memodifikasi ruang bahan bakar menjadi lebih efisien, dan menambahkan tutup flip-top berengsel. Dan voila! Zippo memasuki dunia Pemantik/Mancis/korek gas.

Setelah munculnya Zippo, perusahaan lainnya mulai bermunculan. Semua kompetisi menyebabkan harga turun drastis.

Bahan bakar yang digunakan di sebagian besar Pemantik/Mancis/korek gas pada 1930-an adalah nafta, cairan berminyak yang berasal dari minyak bumi.

teknologi yang digunakan selanjutnya adalah piezoelektrik.piezoelektrik ditemukan pada awal 1800-an, namun potensinya pertama kali ditemukan pada tahun 1917, oleh ilmuwan Perancis. Ronson digunakan efek piezoelectric yang sama digunakan dalam mesin ini, untuk membuat sebuah alat penyala untuk Pemantik/Mancis/korek gas yang mengubah energi menjadi percikan listrik.
Lanjutkan Membaca...

Sejarah Piala Sudirman


Semula saya mengira kalau Sudirman Cup merujuk pada Jendral besar Soedirman(parah) namun setelah mendapat pencerahan dari bapak saya akhirnya saya mengerti bahwa Piala Sudirman yang diadakan beberapa hari yang lalu merujuk pada nama dari mantan pebulutangkis Indonesia, Dick Sudirman (29 April 1922- 10 Juni 1986) yang merintis Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan menjadi ketua PBSI selama 22 tahun (1952-1963 dan 1967-1981). Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden IBF pada tahun 1975.

Piala Sudirman adalah turnamen bulutangkis tim campuran. Diadakan setiap 2 tahun sekali. Ada 5 pertandingan dalam setiap ronde: tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri dan ganda campuran. Turnamen ini pertama kali diadakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia pada tanggal 24-29 Mei 1989.

Indonesia memenangkan piala sudirman pada tahun 1989. sepanjang sejarah turnamen piala sudirman hanya empat negara yang berhasil mencapai semifinal pada semua turnamen piala sudirman yaitu: Indonesia, korea selatan, china dan denmark. China meraih 8 kali menang, diikuti Korea Selatan 3 kali, dan Indonesia 1 kali menang.


Tinggi piala sudirman 80 cm. Terbuat dari 22 karat (92%) emas campuran perak solid. Bentuk badan piala sudirman adalah octagonal bagian bawah piala terbuat dari kayu jati. Bentuk badan piala adalah berbentuk shuttlecock dan bagian atas berbentuk replika candi borobudur. Gagang piala berbentuk stamens, sebagai simbol bibit dari bulutangkis.

Hasil Sudirman Cup 2011

China meraih juara Piala Sudirman 2011 usai menggulung Denmark dengan skor 3-0.


Poin pertamax bagi China diberikan oleh ganda campuran Xu Chen/Ma Jin. Melalui pertarungan dua set yang memakan waktu 40 menit, Xu Chen/Ma Jin mengalahkan Joachim Fischer Nelsen/Christinna Pedersen 21-14, 21-14.

Tunggal putra Lin Dan menambah keunggulan bagi China menjadi 2-0. Pebulutangkis putra ranking tiga dunia tersebut berhasil menundukkan Peter Gade juga lewat straight set, 21-16, 21-11 dalam waktu selama 49 menit.

China memastikan kemenangan di partai ketiga saat ganda putra Cai Yun/Fu Haifeng berhasil mengakhiri perlawanan Carsten Mogensen/Jonas Rasmussen 21-17, 21-13 di laga yang berdurasi selama 43 menit.

Dengan ini China berhasil menambah rekor sebagai juara sebanyak 8 kali.

Meskipun hanya sampai semifinal perjuangan tim Indonesia layak diberikan apresiasi.
Lanjutkan Membaca...
 

History Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template