Showing posts with label Tokoh. Show all posts
Showing posts with label Tokoh. Show all posts

Wednesday, 1 August 2012

Sepenggal makna dari Lagu Lir-Ilir


Suasana kost yang cukup sepi pada malam yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara tembang Jawa yang cukup Syahdu memecah kesunyian tersebut, ternyata suara tersebut berasal dari kamar sebelah (anggap saja itu kamarnya Cahyo). selidik punya selidik ternyata lagu tersebut adalah Lir-ilir yang dinyanyikan oleh Emha Ainun Najib. Karena saya tidak mengerti arti dari lagu tersebut saya pun bertanya pada teman saya tersebut apa arti dari lagu tersebut namun ternyata dia juga tidak begitu paham dengan maknanya yang ia tau itu merupakan lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga ketika berdakwah dan mengandung pesan2 Islami yang tentunya mengajarkan banyak kebaikan.
Lalu saya pun searching dan ternyata memang lagu tersebut mengandung pesan-pesan moral

* Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)

Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)

Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

* Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)

Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)

Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

* Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)

Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

* Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)

Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dialambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!



Sumber : kertas-kecilkita.blogspot.com/2012/01/makna-lagu-lir-ilir.html
Lanjutkan Membaca...

Saturday, 1 January 2011

Pebedaan Naturalisasi pemain timnas Indonesia

Rencana menaturalisasi pemain sepak bola untuk timnas sempat menuai beragam kontroversi. namun sejak membaiknya prestasi timnas dengan masuk final piala AFF membuat kontroversi tersebut mulai pudar masyaraka pun mulai mendukung program tersebut.

Selain itu negara lain seperti Singapura dan Filipina juga sudah erlebih dahulu memulia program naturalisasi dalam Timnas sepak bolanya. saat ini Indonesia telah membeikan satus WNI terhadap pemain atle sepak bola.

Belakangan ini baru saya ketahui bahwa ketiga pemain yang mendapat status WNI tersebut tidak semua yang mendapat Naturalisasi, perbedaana adalah sbagai berikut
Sumber : http://www.info-infos.co.cc/2010/12/inilah-perbedaan-status-wni-irfan.html

Irfan Bachdim

Bukan pemain naturalisasi karena sudah mengantongi paspor Indonesia sejak awal (kakak2nya juga WNI), memilih untuk menjadi WNI ketimbang Belanda pada usia 18 tahun.

Cristian Gonzales

Bukan pemain naturalisasi, karena sudah menetap di Indonesia lebih dari 5 tahun (sejak 2003) dan menjadi WNI atas inisiatif sendiri, didukung Undang-undang No. 12 Tahun 2006.Ia sendiri sudah lama memasukan permohonan kewarganegaraan Indonesia, terlebih ia sudah menikah dengan WNI. Bahkan ia tidak pulang kenegaranya ketika ortunya meninggal demi mendapatkan kewarganegaraan ini.

Kim Kurniawan

Pemain naturalisasi pertama di Indonesia via PSSI. Meskipun sudah berusia di atas 18 tahun, BTN membantu proses WNI bagi Kim melalui Departemen Hukum dan HAM. Kakeknya Kwee Hong Sing meupakan mantan pemain Persija Jakarta dan Timnas Indonesia di era-1950-an.
Lanjutkan Membaca...

Thursday, 23 December 2010

Dua Pahlawan nasional Baru

Johannes Leimena


Johannes Leimena dilahirkan pada tanggal 6 Maret 1905 di Lateri, Ambon, Provinsi Maluku. Baik ayah maupun ibunya adalah guru sekolah di daerahnya. Leimena menempuh pendidikan dasar di Ambon. Sementara, pendidikan tingkat menengah hingga sekolah kedokteran di Stovia ditempuh di Jakarta. Pada usia ke-34, Leimena memeroleh gelar doktor di bidang penyakit dalam, khususnya hati dan ginjal.

Leimena, ayah dari Wakil Ketua MPR RI Melani Suharli Leimena, sejak muda aktif berorganisasi. Pengalaman organisasinya bermula dari Ketua Pergerakan Pemuda Kristen Indonesia Di MULO, Ketua Umum Perkumpulan Jong Ambon, hingga Wakil Ketua Komisi Gereja dan Negara pada Dewan Gereja-Gereja di Indonesia dan Ketua Komisi Militer dalam Konferensi Meja Bundar.

Peran

Di bidang pemerintahan, Leimena mengawali kariernya sebagai dokter pemerintah/residen kedua ketika Gunung Merapi meletus hebat pada 1930. Sejak saat itu, kariernya terus naik, mulai dari Menteri Muda Kesehatan Kabinet Sjahrir II pada 1946, Menteri Kesehatan Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II pda 1947, Menteri Kesehatan Kabinet Hatta I dan II pada 1949, hingga Wakil Perdana Menteri untuk urusan Umum Kabinet Dwikora III pada 1966.

Tanda Kehormatan

Tanda-tanda kehormatan yang pernah dimilikinya, antara lain, Bintang Gerilya pada 1959, Bintang Mahaputera Adipradana pada 1973, Satyalancana Pembangunan 1961, Satyalancana Kemerdekaan, dan Satyalancana Karya Satya. Leimena juga pernah diberikan penghargaan oleh negara sahabat, seperti Bintang Penghargaan dari Thailand, Republik Persatuan Arab, Bintang Jasa dan Penghormatan dari Kamboja dan Meksiko.

Salah satu legasi yang ditinggalkan Leimena adalah “Leimena Plan”, sebuah protek kesehatan yang dilakukan di Bandung pada 1954. Prinsip pokoknya adalah penggabungan usaha kuratif dan preventif di bidang kesehatan, yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. “Leimena Plan” inilah yang sekarang berkembang menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pembangunan Puskesman ini mendapatkan penghargaan dari WHO dan dijadikan sebagai contoh negara-negara lain di dunia.

Leimena meninggal dunia di Jakarta pada 29 Maret 1977

Johanes Abraham Dimara

Johanes Abraham Dimara dilahirkan pada 16 April 1916 di Korem, Biak Utara, Provinsi Papua. Dimara menyelesaikan pendidikan dasar pada 1930 di Ambon. Ia kemudian melanjutkan studinya ke sekolah pertanian di Laha. pada 1935-1940, Dimara menempuh pendidikan sekolah injil. Ketika lulus, Dimara membaktikan dirinya sebagai guru Injil di Leksuka, Pulau Buru.

Perjuangan

Riwayat perjuangannya dimulai ketika dirinya bersama sejumlah pemuda, pada 8 April 1946 melakukan aksi pengibaran bendera Merah Putih dan melucuti pasukan polisi di Namela. Pada tahun 1951, Dimara diangkat menjadi Ketua Organisasi Pembebasan Irian (OPI) yang berkedudukan di Ambon. Di samping itu, Dimara juga direkrut menjadi anggota TNI dengan pangkat letnan dua.

Pada pertengahan Oktober 1954, bersama 40 anggota pasukannya, Dimara melakukan infiltrasi ke Irian Barat. Tujuannya adalah membangkitkan perlawanan penduduk terhadap Belanda. Rencana ini terendus Belanda. Terjadilah pertempuran antara OPI dan Belanda. Tak imbang, 11 angggota pasukan tewas. Dimara beserta pasukannya dipenjara hingga 1961.

Setelah bebas, Dimara kembali berjuang. Pada 1961, dia ditunjuk sebagai salah seorang anggota delegasi RI ke PBB untuk membicarakan masalah Irian Barat. Sekembalinya, Dimara diangkat menjadi Ketua Gerakan Rakyat Irian Barat.

Ketika pemerintah mengalami kebuntuan dalam penyelesaian sengketa Irian Barat di jalur diplomasi, Presiden Soekarno pada 1961 mengumumkan Tri Komando Rakyat atau Trikora. Dimara pun turut menyerukan masyarakat Irian Barat untuk menggalang kekuatan dan mendukung Trikora.

Dimara kembali menjadi anggota delegasi ketika pemerintah Indonesia melakukan konfrontasi militer untuk mendorong PBB kembali membicarakan masalah Irian Barat. Pada 15 Agustus 1962, tercapai persetujuan New York Agreement yang mengakhiri konfrontasi militer. Dimara meninggal di Jakarta pada 20 Oktober 2000. Ia mendapat beberapa tanda penghargaan dari pemerintah, antara lain, Satyalancana Perang Kemerdekaan Kesatu dan Satyalancana Bhakti.
Lanjutkan Membaca...

Sunday, 10 October 2010

H Agus Salim


Pada postingan ini saya akan sedikit menulis tentang salah satu pahlawan nasional yang lahir di bulan Oktober.

Haji Agus Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti "pembela kebenaran"); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, 8 Oktober 1884, beliau meninggal di Jakarta 4 November 1954 pada umur 70 tahun)
Beliau merupakan seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Agus Salim lahir dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Ayahnya adalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau.


Latar Belakang

Pendidikan dasar ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda.

Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Pada tahun 1906, Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Pada periode inilah Salim berguru pada Syeh Ahmad Khatib, yang masih merupakan pamannya.

Salim kemudian terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi. Menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Kegiatannya dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.ia.

Pada tahun 1915, Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.

Karir Politik

Peran Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI antara lain:

* anggota Volksraad (1921-1924)
* anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
* Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947
* pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947
* Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
* Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949



Pada tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus Salim dikenal masih menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.

Setelah mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku dengan judul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan? yang lalu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal.

Meskipun penah menjabat sebagai Menlu, kehidupannya tidaklah mentereng, ia tetap hidup seperti Agus salim yang sederhana.

Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Nama beliau juga diabadikan sebagai nama stadion yang ada di Sumatra Barat yang kini dipakai oleh tim Semen Padang.


Sumber : Wikipedia dan Mata Najwa
Lanjutkan Membaca...

Wednesday, 30 June 2010

Aristoteles Bapak Ilmu Pengetahuan


Nama: Aristoteles

Lahir:Stagirus, Macedonia, tahun 384 sM

Meninggal: Chalcis, Yunani, pada tahun 322 sM.

Ayah:Nicomachus (Dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung)

Julukan:
- Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
- Bapak peradaban Barat
- Bapak ensiklopedi
- Bapak ilmu pengetahuan
- atau Guru(nya) para ilmuwan.

Penemuan:
- Logika (ilmu mantik: pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat). - Biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi, embriologi, dan psikologi eksperimental.
Pendiri:
- Akademi di Assus.
- Akademi di Mytilene
- Akademi di Lyceum, Athena, tahun 335 sM.


Ia adalah Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban Barat, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan yang diberikan pada ilmuan ini. Berbagai temuannya seperti logika yang disebut juga dengan ilmu mantik yaitu pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membuat namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap pendidikan.

Begitu juga dengan biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi, embriologi, dan psikologi eksperimental merupakan temuannya juga. Penemuan-penemuan yang Sudah 2.000 tahun lebih, namun istilah-istilah yang dipakainya pada berbagai ciptaan atau temuannya masih dipakai sampai sekarang, seperi: informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya. Disamping itu, ia juga seorang pengarang yang telah menghasilkan lebih dari 50 buah buku yang semuanya dilengkapi dengan uraian yang sistematis, jelas, dan dalam. Meskipun kemudian ada teorinya yang meleset karena didasarkan pada asumsi yang keliru.

Pria yang lahir di Stagirus, Macedonia, pada tahun 384 sM, inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan melihat gerhana.

Aristoteles adalah ilmuan yang religius. Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. “Semua yang bergerak di alam semesta ini bergerak menuju Tuhan” katanya. Maka, “orang yang ingin bahagia harus berbuat baik sebanyak-banyaknya”, katanya lagi.

Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung, meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun. Karenanya, ia kemudian dipelihara oleh Proxenus, pamannya- saudara dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik Plato di Athena. Dari situlah ia kemudian menjadi murid Plato selama 20 tahun.

Dengan meninggalnya Plato pada tahun 347 sM, Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi di Assus, dan menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian meninggal. Ia lalu menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicomachus, seperti nama ayahnya. Pada tahun-tahun berikutnya ia juga mendirikan akademi di Mytilene. Saat itulah ia sempat jadi guru Alexander Agung selama 3 tahun.

pada tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut, Chalcis, Yunani.

Sumber : http://www.tokohindonesia.com/
Lanjutkan Membaca...

Thursday, 8 April 2010

Sultan Saladin


Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat "Saladin Sang Raja Mesir" (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.

Sultan Saladin lahir dengan nama Salahidun Yusuf Ibn Ayyub di Tikrit, dekat Sungai Tigris dari sebuah keluarga Kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, Suriah, untuk menimba ilmu. Selama sepuluh tahun ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya, seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Kalifah Fatimiyah tahun 1160. Ia sukses dengan misinya yang membuat pamannya duduk sebagai wakil di Mesir pada tahun yang sama. Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militernya, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad Din. Sepeninggal Nur ad Din, barulah ia mulai serius memerangi kelompok Muslim sempalan dan pembrontak Kristen. Dia bergelar Sultan di Mesir dan menjadi pendiri Dinasti Ayyubi serta mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.

Terlibat dalam Perang Salib
Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Saladin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad Din saat ini berniat membalas serangan. Namun Saladin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad Din, Saladin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad Din dan menaklukkan dua kota penting Aleppo dan Mosul yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nuraddin. Namun ia menjadi penguasa yang bersahaja. Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 Mei 1176, nyawanya nyaris melayang karena usaha pembunuhan. Ia melakukan konsolidasi di Suriah sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib sebesar apapun provokasi dari pasukan salib. Misalnya, ia masih belum bereaksi saat Raynald of Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan ibadah haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adalah saat penyerangan terhadap rombongan karavan jamaah haji tahun 1185. Saladin meradang.

Juli 1187, Saladin menyerang Kerajaan Jerusalem dan terlibat dalam pertempuran Hattin. Ia berhasil mengeksekusi Raynald dan rajanya, Guy of Lusignan. Dia kembali ke Jerusalem 2 Oktober 1187, 88 tahun setelah kaum Salib berkuasa. Berbagai medan pertempuran dilaluinya, dengan satu pesan yang sama kepada pasukannya; minimalkan pertumpahan darah, jangan melukai wanita dan anak-anak. Perang Salib III menelan biaya yang tak sedikit dari kubu Kristen. Inggris mengucurkan dana bantuan yang dikenal dengan istilah 'Saladin Tithe' (Zakat melawan Saladin). Dalam satu pertempuran, ia berhadap-hadapan dengan King Richard I dari Inggris di medan perang Arsuf tahun 1191. Di luar perkiraan kedua pasukan, Saladin dan King Richard I saling berjabat tangan dan menghormat satu sama lain. Bahkan saat tahu pimpinan pasukan musuhnya itu sakit, Saladin menawarkan bantuan seorang dokter terbaik yang dimiliki Damaskus. Begitu juga saat tahu Richard kehilangan kuda tunggangannya, ia memberikan dua ekor sebagai gantinya. Di medan itu, keduanya sepakat berdamai. Bahkan adik Richard dinikahkan dengan saudara Saladin.

Tak lama setelah kepergian Richard, Saladin wafat pada tahun 1193 di Damaskus. Saat kotak penyimpanan harta Saladin dibuka, ahli warisnya tidak menemukan cukup uang untuk membiayai pemakamanannya: ia selalu mendermakan hartanya kepada kaum yang membutuhkan. Kini makamnya menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Suriah. Nama Saladin harum di seantero dunia hingga kini. Bukan hanya kalangan Muslim, kalangan non-Muslim juga sangat menghormatinya. Satu yang dicatat dalam buku-buku sejarah: ketika pasukan Salib menyembelih semua Muslimin yang ditemui saat mereka menaklukkan Jerusalem, Saladin memberikan amnesti dan kebebasan bagi kaum Katolik Roma begitu ia menaklukkan Jerusalem.


Fakta-fakta Unik mengenai Saladin
dari http://achtungpanzer.blogspot.com/2009/05/fakta-fakta-unik-dibalik-perang-salib.html

1. Ada cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran

2. Saladin pernah melanggar etika dan hukum perang Islam yg selalu dia junjung tinggi ketika dia mengeksekusi semua tawanan Ksatria Templar dan Hospitaller ketika dia memenangkan pertempuran Hattin. Sementara Richard The Lion Heart juga pernah melanggar kode etik Chivalry serta etika Noble-nya saat dia mengeksekusi 2000 serdadu Saladin yang tertawan di depan gerbang Acre/Akko

Lanjutkan Membaca...

Saturday, 13 March 2010

LAKSAMANA CHENG HO Pelaut Muslim dari negri Cina




Nama pelaut ini sudah sangat familiar dikalangan masyarakat, betapa tidak latar belakangnya yang merupakan Muslim taat dari negri cina ini begitu dihormati oleh sesama muslim maupun dari etnis tiongkok sendiri. Ia juga merupakan orang yang berpengaruh dalam sejarah Nusantara maupun Dunia.

Tidak seperti pelaut imperialis Eropa lainnya yang kurang familiar dengan tempat yang dikunjungi/diziarahi, ia hanya mempropagandakan kejayaan Dinasti Ming, menyebarluaskan pengaruh politik ke negeri asing, serta mendorong perniagaan Tiongkok.


Biografi

Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (? ??), berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Cheng Ho berlayar ke Malaka pada abad ke-15.

Selama hidupnya, Cheng Ho atau Zheng He melakukan petualangan antarbenua selama 7 kali berturut-turut dalam kurun waktu 28 tahun (1405-1433). Tak kurang dari 30 negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika pernah disinggahinya. Pelayarannya lebih awal 87 tahun dibanding Columbus. Juga lebih dulu dibanding bahariwan dunia lainnya seperti Vasco da Gama yang berlayar dari Portugis ke India tahun 1497.
Karena beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan Haji ke Mekkah seperti yang telah dilakukan oleh almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belum mempunyai bukti kuat mengenai hal ini. Cheng Ho melakukan ekspedisi paling sedikit tujuh kali dengan menggunakan kapal armadanya.

Selama hidupnya Cheng Ho memang sering mengutarakan hasrat untuk pergi haji sebagaimana kakek dan ayahnya. Obsesi ini bahkan terbawa sampai menjelang ajalnya. Sampai-sampai ia mengutus Ma Huan pergi ke Mekah agar melukiskan Ka'bah untuknya. Muslim pemberani ini meninggal pada tahun 1433 di Calicut (India), dalam pelayaran terakhirnya.

Armada dan Kapal

Armada ini terdiri dari 27.000 anak buah kapal dan 307 (armada) kapal laut. Terdiri dari kapal besar dan kecil, dari kapal bertiang layar tiga hingga bertiang layar sembilan buah. Kapal terbesar mempunyai panjang sekitar 400 feet atau 120 meter dan lebar 160 feet atau 50 meter. Rangka layar kapal terdiri dari bambu Tiongkok. Selama berlayar mereka membawa perbekalan yang beragam termasuk binatang seperti sapi, ayam dan kambing yang kemudian dapat disembelih untuk para anak buah kapal selama di perjalanan. Selain itu, juga membawa begitu banyak bambu Tiongkok sebagai suku cadang rangka tiang kapal berikut juga tidak ketinggalan membawa kain Sutera untuk dijual.


Kapal yang ditumpangi Cheng Ho disebut 'kapal pusaka' merupakan kapal terbesar pada abad ke-15. Panjangnya mencapai 44,4 zhang (138 m) dan lebar 18 zhang (56 m). Lima kali lebih besar daripada kapal Columbus. Menurut sejarawan, JV Mills kapasitas kapal tersebut 2500 ton.


Model kapal itu menjadi inspirasi petualang Spanyol dan Portugal serta pelayaran modern di masa kini. Desainnya bagus, tahan terhadap serangan badai, serta dilengkapi teknologi yang saat itu tergolong canggih seperti kompas magnetik.selain itu ada juga kapal kuda (mengangkut barang-barang dan kuda), kapal penempur, kapal bahan makanan, dan kapal duduk (kapal komando), plus kapal-kapal pembantu. Awak kapalnya ada yang bertugas di bagian komando, teknis navigasi, militer, dan logistik.

Dari berbagai sumber
Lanjutkan Membaca...

Tuesday, 26 January 2010

Sultan Iskandar Muda


Sultan Iskandar Muda (Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590[1] – Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636) merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam.

Pada masa Sultan Iskandar muda merupakan masa kegemilangan Aceh. Dia tidak hanya mampu menyusun dan menetapkan berbagai konsep qanun (undang-undang dan peraturan) yang adil dan universal, tetapi juga telah mampu melaksanakan secara adil dan universal pula. Sultan Iskandar Muda adalah Raja yang memperhatikan Agama dalam kepemimpinan,pada zaman beliau telah melaksanakan usaha Dakwah mengikuti cara kerja Baginda Rosullah SAW. Terbukti masuknya islam kejawa di dakwahkan oleh orang Aceh.dan masih banyak Negara yang telah dimasuki usaha dakwah pada masa kerajaan sultan iskandar Muda. Sebagai seorang yang masih sangat muda menduduki tahta kerajaan (usia 18-19 tahun),kesuksesan Sultan Iskandar Muda sebagai penguasa Kerajaan Aceh Darussalam telah mendapat pengakuan bukan hanya dari rakyatnya, tetapi dari musuh-musuhnya dan bangsa asing di seluruh dunia.

Dari pihak leluhur ibu, Iskandar Muda adalah keturunan dari Raja Darul-Kamal, dan dari pihak leluhur ayah merupakan keturunan dari keluarga Raja Makota Alam. Darul-Kamal dan Makota Alam dikatakan dahulunya merupakan dua tempat pemukiman bertetangga (yang terpisah oleh sungai) dan yang gabungannya merupakan asal mula Aceh Darussalam. Iskandar Muda seorang diri mewakili kedua cabang itu, yang berhak sepenuhnya menuntut takhta.

Ibunya, bernama Putri Raja Indra Bangsa, yang juga dinamai Paduka Syah Alam, adalah anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah, Sultan Aceh ke-10; dimana sultan ini adalah putra dari Sultan Firman Syah, dan Sultan Firman Syah adalah anak atau cucu (menurut Djajadiningrat) Sultan Inayat Syah, Raja Darul-Kamal.

Putri Raja Indra Bangsa menikah dengan upacara besar-besaran dengan Sultan Mansur Syah, putra dari Sultan Abdul-Jalil, dimana Abdul-Jalil adalah putra dari Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Sultan Aceh ke-3.

asa kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang dimulai pada tahun 1607 sampai 1636, merupakan masa paling gemilang bagi Kesultanan Aceh, walaupun disisi lain kontrol ketat yang dilakukan oleh Iskandar Muda, menyebabkan banyak pemberontakan di kemudian hari setelah mangkatnya Sultan.

Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak.

Ketika Iskandar Muda mulai berkuasa pada tahun 1607, ia segera melakukan ekspedisi angkatan laut yang menyebabkan ia mendapatkan kontrol yang efektif di daerah barat laut Indonesia. Kendali kerajaan terlaksana dengan lancar di semua pelabuhan penting di pantai barat Sumatra dan di pantai timur, sampai ke Asahan di selatan. Pelayaran penaklukannya dilancarkan sampai jauh ke Penang, di pantai timur Semenanjung Melayu, dan pedagang asing dipaksa untuk tunduk kepadanya. Kerajaannya kaya raya, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Sumber : Wikipedia, Buku sejarah,
Lanjutkan Membaca...

Thursday, 24 December 2009

Sisi Humanis Jenghis Khan

Jenhghis Khan, ketika mendengar namanya hampir semua orang langsung berfikiran negatif tentangnya, Namun banyak sisi humanis Jenghis Khan yang ditulis pada buku-buku sejarah atau artikel tentangnya.

Jenghis Khan dilahirkan dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162 dan 1167, anak sulung Yesügei, ketua suku Kiyad (Kiyan). Sedangkan nama keluarga dari Yesügei adalah Borjigin (Borjigid). Temujin dinamakan seperti nama ketua musuh yang ditewaskan ayahnya.

Temujin lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen. Ibu Temujin, Holun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka berpindah-pindah layaknya seperti penduduk Turki di Asia Tengah. Saat Berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat.

Ia bersama sahabatnya Yamuka slalu bersam dalam berperang, namun akibat perbedaan prinsip persaudaraan Temujin dan Yamuka pun runtuh, Temujin dikalahkan oleh sahabatnya sendiri disuatu pertempuran yg mengakibatkan ia kehilangan panglima-panglima terhebatnya. Sejak saat itu ia berjanji tidak akan kalah dalam pertmpuran berikutnya. Temujin pun membangun korps pelatihan tentara modern dan akhirnya behasil mengalahkan Yamuka di tahun 1204.

Sisi humanis jenghis Khan mulai telihat ketika Yamuka menyerah untuk dieksekusi, namun ia malah mengampuninya dan menawarkan jabatan tinggi pada mantan sahabatnya itu, tetapi Yamuka menolaknya dan meminta untuk dieksekusi.

Pada tahun 1206 dia dinobatkan sebagai raja Mongol dengan nama Jenghis Khan. demi memperluas wilayahnya ia dan 50.000 tentaranya berhasil menguasai jantung negri China yaitu Beijing pada tahun 1215 dan menguasai Persia pada tahun 1218, dengan demikian luas kerajaanya merupakan yang terbesar di dunia. Kejeniusanya banyak menciptakan kemajuan bagi dunia seperti menerapkan sistem administrasi kenegaraan, ia juga membakukan sistem menulis bagi bangsanya, serta memberikan pangkat berdasarkan jasa.
Sifatnya yang tegas, Disiplin, cerdas, sederhana, visionerlah yang membuat sejarahnya abadi hingga kini.




Lanjutkan Membaca...

Tuesday, 8 December 2009

Edward 'blackbear' Teach


Edward Teach atau Edward Thatch (c. 1680 - 22 November, 1718), lebih dikenal sebagai Blackbeard adalah seorang bajak laut Inggris terkenal yang melayari Laut Karibia dan barat Atlantik selama awal abad ke-18, suatu masa disebut sebagai Zaman Keemasan dari Pembajakan. Kapalnya yang terkenal adalah Queen Anne's Revenge, yang diyakini telah kandas di dekat Beaufort Inlet North Carolina pada 1718.

dia adalah salah satu bajak laut ulung pada masa itu, ia memiliki banyak strategi dalam membajak kapal yang lebih besar, salah satunya adalah dengan cara intimidasi langsung. meskipun demikian ia lebih senang jika kapal buruannya tidak melawan karena akan memakan korban dari kedua belah pihak.

Blackbeard sering bertarung, atau menampakkan diri, mengenakan bulu besar tricorn, dan menggunakan banyak pedang, pisau, dan pistol. Dalam A General Historie of the Robberies and Murders of the Most Notorious Pyrates (Sejarah Umum dari Perampokan dan Pembunuhan dari Bajak Laut Ternama), dilaporkan bahwa ia telah menjalin korek api menyala ke janggut hitam besarnya selama pertempuran untuk mengintimidasi musuh-musuhnya. Blackbeard sering dianggap sebagai gambaran pola dasar pelaut perompak.

dia merupakn pelaut yg handal pada masa itu, dan memiliki kru yang sangat profesional. buruan utamanya adalah kapal dagang yang datang dari eropa seperti Perancis, selain itu dia juga sering merompak kapal budak yang melintas dari Afrika.

Lanjutkan Membaca...

Wednesday, 2 December 2009

Vlad Dracula


Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul, karena keanggotaannya dalam Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, “Dracul” berarti naga. Sedangkan akhiran “ulea” artinya “anak dari”. Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak dari sang naga.

Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering berada di medan perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya mengenal sosok sang Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan Moldavia. Sang ibu memang memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam di Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi tontonan harian. Seorang raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para pemberontak.

Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke Turki. Hal ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada kerajaan Turki Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia dari tangan Janos Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk agama Islam, bahkan mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu agama. Tak seperti adiknya yang tekun belajar, Dracula justru sering mencuri waktu untuk melihat eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman mati, maka dia segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan tombak kecil sampai mati.

Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar kemiliteran pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam berperang. Dalam waktu singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki, bahkan melebihi prajurit Turki lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan Mehmed II). Hingga pada tahun 1448 M, menyusul kematian Ayah dan kakaknya, Mircea, yang dibunuh dalam kudeta yang diorganisir Janos Hunyadi, Kerajaan Turki mengirim Dracula untuk merebut Wallachia dari tangan salib Kerajaan Honggaria. Saat itu Dracula berusia 17 tahun.

Many Faces of Vlad Dracula

Aksi Biadab Dracula
Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia. Setelah itu, sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan sebagian kecil di Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan berkhianat. Dia menyatakan memisahkan diri dari Turki. Para prajurit Turki yang tersisa di Wallachia ditangkapi. Setelah beberapa hari disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak telanjang bulat menuju tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh sisa prajurit Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk duburnya dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah lapangan.

Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta Wallachia dari tangan Dracula. Namun pada tahun 1456 hingga 1462 Dracula kembali berkuasa di Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini adalah masa-masa teror yang sangat mengerikan. Yang menjadi korban aksi sadisnya bukan hanya umat Islam yang tinggal di Wallachia, tapi juga para tuan tanah dan rakyat Wallachia yang beragama Khatolik.

Di hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan dan tuan tanah beserta keluarganya di sebuah gereja dalam sebuah jamuan makan. Setelah semuanya selesai makan, dia memerintahkan semua orang yang ada ditempat itu ditangkap. Para bangsawan yang terlibat pembunuhan ayah dan kakaknya dibunuh dengan cara disula. Sedang lainnya dijadikan budak pembangunan benteng untuk kepentingan darurat di kota Poenari, di tepi sungai Agres. Sejarawan Yunani, Chalcondyles, memperkirakan jumlah semua tahanan mencapai 300 kepala keluarga. Terdiri dari laki-laki dan perempuan, orang tua, bahkan anak-anak.

Aksi Dracula terhadap umat Islam di Wallachia jauh lebih sadis lagi. Selama masa kekuasaannya, tak kurang dari 300 ribu umat Islam dibantainya. Berikut sejumlah peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat Islam:

Pembataian terhadap prajurit Turki di ibu kota Wallachia, Tirgoviste. Ini terjadi pada awal kedatangannya di sana, setelah mengumumkan perlawanannya terhadap Turki.

Hutan Mayat yang Tersula
Pada 1456, Dracula membakar hidup-hidup 400 pemuda Turki yang sedang menimba ilmu pengetahuan di Wallachia. Mereka ditangkapi dan ditelanjangi, lalu diarak keliling kota yang akhirnya masukkan ke dalam sebuah aula. Aula tersebut lalu dibakar dengan ratusan pemuda Turki di dalamnya.

Aksi brutal lainnya, adalah pembakaran para petani dan fakir miskin Muslim Wallachia pada acara penobatan kekuasaannya. Para petani dan fakir miskin ini dikumpulkan dalam jamuan makan malam di salah satu ruangan istana. Tanpa sadar mereka dikunci dari luar, kemudian ruangan itu dibakar.

Dendam Dracula terhadap Turki dan Islam semakin menjadi. Untuk menyambut hari peringatan St. Bartholome, 1459, dia memerintahkan pasukannya untuk menangkapi para pedagang Turki yang ada di Wallachia. Dalam waktu sebulan terkumpullah 30 ribu pedagang Turki beserta keluarganya. Para pedagang yang ditawan ditelanjangi lalu digiring menuju lapangan penyulaan. Lalu mereka disula satu persatu.

Aksi kejam lainnya adalah dengan menyebar virus penyakit mematikan ke wilayah-wilayah yang didiami kaum Muslimin. Dia juga memerintahkan pasukannya meracuni Sungai Danube. Ini adalah taktik Dracula untuk membunuh pasukan Turki yang membangun kubu pertahanan di selatan Sungai Danube.

Pada 1462 M, Sultan Turki, Muhammad II mengirim 60 ribu pasukan untuk menangkap Dracula hidup atau mati. Pemimpin pasukan adalah Radu, adik kandung Dracula. Mengetahui rencana serangan ini, Dracula menyiapkan aksi terkejamnya untuk menyambut pasukan Turki.

Pemandangan mengerikan ini hampir membuat pasukan Turki turun mental. Namun semangat mereka kembali bangkit saat melihat sang Sultan begitu berani menerjang musuh. Mereka terus merangsek maju, mendesak pasukan Dracula melewati Tirgoviste hingga ke Benteng Poenari.

Pasukan Turki yang dipimpin Radu berhasil mengepung Benteng Poenari. Merasa terdesak, isteri Dracula memilih bunuh diri dengan terjun dari salah satu menara benteng. Sedang Dracula melarikan diri ke Honggaria melalui lorong rahasia. Hingga tahun 1475 M Wallachia dikuasai oleh Kerajaan Turki, sebelum akhirnya direbut kembali oleh Dracula yang disokong pasukan salib dari Transylvania dan Moldavia.

Dracula tewas dalam pertempuran melawan pasukan Turki pimpinan Sultan Muhammad II di tepi Danau Snagov, pada Desember 1476. Kepala Dracula dipenggal, kemudian dibawa ke Konstantinopel untuk dipertunjukkan kepada rakyat Turki. Sedang badannya dikuburkan di Biara Snagov oleh para biarawan.

Selain melalui cerita turun-temurun rakyat Rumania, bukti-bukti sejarah terkait riwayat kelam Drakula juga tercatat dengan baik di sejumlah pamflet yang beredar di Jerman dan Rusia


Lanjutkan Membaca...

Saturday, 28 November 2009

Ir Soekarno


Soekarno lahir 06 Juni 1901 di Blitar dari pasangan Sukemi Sosrodihardjo(seorang guru) dan Ida ayu Nyoman Rai(bangsawan Bali) yang lebih dikenal Idayu. Mula-mula namanya Koesnososro Soekarno, tetapi karena sering sakit waktu kecil, kemudianlebih sering dipanggil di panggil Soekarno saja yang konon akan mengubah kesehatan dan rezekinya.

Soekarno merupakan tamat sekolah Dasar Bumiputera di Mojokerto,melanjutkan kesekolah dasar Belanda dan lulus pada usia 14 tahun dengan sekaligus mengantungi ijazah ujian calon pegawai negeri rendahan. Melanjutkan ke HBS di Surabaya dan tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto, seorang pemimpin sarekat islam, setelah lulus masuk tehnische Hoge School, Institut Teknologi Bandung, sambil terus bergerak dibidang poliyik yang dimulai sejak di Surabaya. Soekarno memimpin studi klub di Bandung bersama iskaq dan anwari, lulus lulus sebagai insinyur tahun 1925.

Bersama-sama dengan sartono,anwari, samsi tilaar, sujdjadi , iskak tjokroadisuryo, budiarto tjipto mangunkusumo, dan sunario, tanggal 04 Juni 1927 mendirikan perserikatan Nasional Indonesia(PNI) yang kemudian diubah menjadi Partai Nasional Indonesia(PNI). Soekarno ditangkap di Yogyakarta 29 Desember 1929, ditahan dipenjara Banceuy, diadili tahun 1930 dengan pidato pembelaan diri Indonesia menggugat, divonis penjara 4 tahun di penjara Sukamiskin. Keluar dari penjara tahun 1932, aktivitasnya membakar semangat rakyat semakin besar . di tangkap lagi dadakan karena menyebarkan risalah Mencapai Indonesia Merdeka dan diasingkan ke ende Flores. Selama 4 tahun dipengasingan ende , pada 14 Febuari 1938 dipindah ke Bengkulu. Tahun 1945 Soekarno dan Hatta sudah yakin jepang itu penjajah. Soekarno bersama Hatta mendirikan Putera(pusat tenaga Rakyat) karena jepang tahu maksudnya dibelokan untuk kemerdekaan. Seolah-olah simpati pada kemerdekaan jepang maendirikan Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 28 Mei 1945. 17 Agustus 1945 teks Proklamasi di bacakan di kediaman Soekarno. Sehari setelah Indonesia merdeka, panitia persiapan kemerdekaan kemudian mengesahkan Soekarno sebagai presiden pertama RI dan Hatta sebagai Wapres.

01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30 september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doctor kehormatan.

Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.


Lanjutkan Membaca...
 

History Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template