Saturday 20 February 2010

Mahmud Ahmadinejad


Kesederhanaan dan efisiensi adalah cirinya. pengemban amanah kepemimpinan yang bijaksana dan merupakan sosok yang langka diantara pemimpin bangsa bahkan di dunia Islam

Ketika saya membaca majalah KHALIFAH milik kakek saya,scara tidak sengaja saya membaca artikel tentang Ahmadinejad. Sepanjang pengetahuan saya sebelumnya ia adalah seorang pemimpin yang sangat berani dan memiliki integritas yang tinggi. namun ternyata sifatnya jauh lebih dari itu.

Hal pertama yang dilakukanya setelah menjadi presiden ialah melaporkan seluruh kekayaanya,karpet mahal dalam istana juga diganti dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan, selain itu ia juga menolak mobil limosine dan memilih mobil yang biasa saja agar lebih efisien.

Ia juga seorang muslim yang sangat relijius, ketika ia mendengar kumandang azan ia selalu bergegas untuk mengerjakan sholat,ia juga amat fasih ketika membaca Al Qur'an.

Mahmud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad. lahir di Aradan, Iran, 28 Oktober 1956 adalah Presiden Iran yang keenam. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.

Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Orang tuanya,seorang Tukang Besi, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya merubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.

Sumber : Wikipedia, Majalah Khalifah, dan http://rayyan.wordpress.com/
Lanjutkan Membaca...

Steven Hawking (Teori Asal Mula)


Hampir setiap orang pasti pernah mendengar nama Steven Hawking, ia seorang ilmuan besar yang mengalami kelumpuhan pada tubuhnya. namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus mencari asal-usul, keberadaan dan apa yang terjadi kemudian (teori asal mula alam semesta).


Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942; umur 68 tahun) adalah seorang ahli fisika teoritis. Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang Matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam,

Dalam perjalananya mencari asal mula alam semesta ia harus bisa menggabungkan dua teori yang saling bertentangan yaitu teori umum relativitas dan mekanika kuantum.

tulisan-tulisan popnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum. Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.

Meskipun mengalami cacat jasmani yang luar biasa dan mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena motor neuron disease, karir ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Sumbe : Wikipedia, Nat Geo Channel
Lanjutkan Membaca...

Thursday 11 February 2010

Linnaeus Bapak Klasifikasi


Klasifikasi modern dimulai tahun 1758, yaitu ketika Linnaeus mempublikasikan bukunya yang berjudul 'Systema Naturae'edisi ke 10. jika dalam buku edisi sebelumnya ia menggunakan sistem banyak suku nama (polinominal Sistem) maka di edisi ini ia menggunakan sistem dua suku nama atau dikenal sebagai 'binominal sistem nomenklatur'. pada sistem ini ia menggunakan dua suku kata berbahasa latin atau dilatinkan (genus dan Spesies).

Berikut adalah asal usul beliau yang dijuluki Bapak Klasifikasi yang diciptakan Linnaeus yang merupakan penggelompokan mahkluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia.

Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.

Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter.

Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah administrasi Älmhult), di bagian selatan Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu), namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona dan ia dikirim untuk bersekolah di Universitas Lund—universitas terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun.

Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.

Di Belanda Linnaeus bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang berjudul Systema Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi - physalis amno ramosissime ramis angulosis glabris foliis dentoserratis - diganti olehnya menjadi nama genus-species yang ringkas dan akrab pada zaman sekarang - Physalis angulata - dan penggolongan taksa lebih tinggi dibuat secara berurutan. Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial), dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai yang mempeloporinya.

Pada tahun 1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Linnaeus diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak berapa lama kemudian beralih menjadi profesor di bidang botani. Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia mendapat gelar kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik, sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linné.

Pada akhir hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, seperti encok dan sakit gigi Ia terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun 1774 dan 1776, hingga kehilangan fungsi bagian tubuhnya bagian kanan. Linnaeus meninggal dunia pada 10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu upacara di Katedral Uppsala dan kemudian ia dimakamkan di katedral tersebut.

Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.

Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").

Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)

Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun demikian, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati' itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.

Sumber : Wikipedia dan Biologi (sains dalam khidupan), karangan yudhistira
Lanjutkan Membaca...

Asal nama Riau

Ternyata masih banyak orang yang berdomisili di Riau belum mengetahui asal mula nama Riau termasuk saya sendiri yang baru mengetahuinya beberapa bulan yang lalu.
Setidaknya ada tiga versi asal muasal nama Riau.

Pertama, Riau berasal dai bahasa Portugis "Rio" yang berarti Sungai.
Versi kedua, nama Riau beasal dari pelaut Arab yaitu Simbad Al-Bahar dalam kitab ALFU LAILA WA LAILA (seibu satu malam) yang menyebut Riahi yang berarti air atau laut.
Versi ketiga berasal dari bahasa lokal "Rioh atau Riuh" yang berarti ramai, hiruk pikuk orang bekerja.
Dari ketiga versi ini, kemungkinan nama Riau diambil dari penamaan bahasa lokal yaitu dari orang melayu yang hidup didaerah Bintan. Kata Riau untuk sebuah wilayah sudah dipakai sejak 1719 yaitu Ulu Riau yang menjadi pusat kerajaan Melayu yang bau setelah aja Kecik memindahkannya dari Johor.
Lanjutkan Membaca...

Thursday 4 February 2010

Sejarah Jembatan Leighton




Khusus bagi masyarakat yang bermukim di Pekanbaru, Riau pastilah mengetahui keberadaan jembatan ini, namun tidak semua masyarakat tahu akan sejarah berdirinya jembatan penghubung Pekanbaru-Rumbai ini.
jembatan penghubung Pekanbaru-Rumbai sepanjang 35 meter ini aslinya bernama jembatan siak disebut Leighton (dibaca : Leton), mengacu pada perusahaan yang membangaun jembatan ini PT Leighton Indonesia Construction Company.
Jembatan sumbangn dari PT Caltex Pacific Indonesia (Kini PT Chevron) diresmikan presiden Soeharto, 19 April 1977. jembatan dirancang untuk pemakaian 50 tahun. itu artinya usia jembatan tinggal 17 Tahun lagi.
pada 1993 Leighton disarankan ditutup oleh dinas pekerjaan umum karena sejumlah keretakan di jembatan mengkhawatirkan. tapi saran itu tidak terealisasi karena jembatan pengganti belum ada. demi keamanan jembatan sejak 7 tahun terakhir dibangun portal dikedua ujung jembatan guna menghalangi kendaraan dengan tonase besar melintas.
Lanjutkan Membaca...
 

History Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template