Sunday, 13 April 2014

Menggali Potensi Energi Terbarukan Indonesia


Kalo ngomongin masalah energi, tentunya sangat identik dengan bensin, solar maupun bahan bakar berbasis fosil lainnya, paradigma ini selalu menjadi analogi sederhana ya kalo bensin itu ya berasal dari minyak bumi dari fosil yang terbentuk jutaan tahun silam.Dikalangan akademis dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin lebih familiar juga dengan energi terbarukan, atau EBT (Energi Baru Terbarukan) namun juga masih banyak yang tidak begitu mengenal energi alternatif ini, padahal energi terbarukan ini merupakan isu yang cukup krusial karena energi merupakan salah satu  hal yang menyangkut hajad hidup orang banyak. Dan energi ini dipercaya dapat menjadi energi masa depan yang lebih bersih dan terbarukan.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain : panas bumi, biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut, dan suhu kedalaman laut[1]. Energi terbarukan mulai menjadi perhatian serius dunia khususnya sejak awal milenium ini ketika harga minyak dunia yang terus meningkat. Beberapa negara maju telah memanfaatkan energi terbarukan sesuai dengan potensi yang ada dinegara mereka. Jerman dan Amerika menjadi inovator utama dalam rekayasa energi terbarukan dunia, India dan Brazil pun telah memiliki faktor produksi dan sistem yang terintegrasi dalam pengolahan energi terbarukan mereka khususnya berbasis pertanian.


Sumber Gambar: http://lunar.thegamez.net 

Potensi Energi Terbarukan Indonesia

Indonesia yang merupakan negara agraris tentu memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW[2].

Potensi Indonesia saat ini tidak hanya pada SDA saja, namunSDM Indonesia saat ini sebenernya juga sudah cukup kompeten untuk mengelola potensi energi terbarukan ini. Perguruan Tinggi baik negeri atau swasta saat ini memiliki potensi untuk pemanfaatan potensi ini..

Saat ini pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres ini juga tertuang estimasi kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Sehingga dengan kontribusi tersebut maka diharapkan akan tercipta kemandirian energi nasional yang berasal dari energi fosil dan non fosil.

Potensi yang besar tersebut, cukup disayangkan sampai saat ini belum terdapat projek yang cukup”serius” dalam pemanfaatan energi terbarukan berbasis pertanian ini. Program saat ini cendrung berbasis proyek dan tidak memiliki orientasi yang berkelanjutan, berbagai contoh kegagalan proyek ini kerap ditemui seperti kegagalan perkebunan jarak pagar di Yogyakarta, instalasi pengolahan bioetanol di Riau, dan lain sebagainya

Energi Terbarukan Indonesia

Biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) merupakan merupakan salah bentuk energi terbarukan berbasis pertanian. BBN dapat dihasilkan dari berbagai tanaman yang mengandung kadar etanol yang tinggi seperti Jarak, Sawit, Nyamplung, Kemiri, sorgum, dan tanaman lainnya. Iklim tropis Indonesia merupakan kekuatan utama dalam pengembangan energi berbasis pertanian ini. Negara di Amerika Latin saat ini selangkah lebih maju dengan infrastruktur yang sudah terintegrasi dengan baik.

 BBN sendiri mulai dipasarkan secara komersil di Indonesia sejak tahun 2006 berupa biosolar, biopremium dan biopertamax. Pemerintah saat ini melakukan langkah pencampuran bahan bakar guna menekan penggunaan BBM fosil. Konsumsi BBN biosolar meningkat dari 1,4 juta SBM (2006) menjadi 15,5 juta SBM (2009). Konsumsi BBN biopremium+ dan biopertamax meningkat dari 9,5 ribu SBM (2006) menjadi 734,5 ribu SBM (2009). Tren seperti ini diharapkan akan terus berlanjut sehingga kontribusi BBN di bauran energi Indonesia diharapkan dapat mencapai sekitar 5% di tahun 2025[3] . dengan strategi tersebut, Pemerintah memperkirakan impor solar turun 100 ribu barel per hari (bph) atau 15.800 kiloliter per hari dengan penggunan bahan bakar nabati. Dengan demikian, impor BBM jenis solar menurun US$3,5 miliar atau 3,5 juta kilo liter dari jumlah total impor solar sebesar US$35 miliar atau 35 juta kilo liter. Selain itu penggunaan biofuel juga bisa mengurangi transaksi mata uang dolar AS sehingga penghematan bisa mencapai US$63 juta(Sumber:Kemenperin).

Penggunaan BBN di Indonesia masih pada sektor transportasi. Di masa mendatang, diharapkan BBN juga dimanfaatkan oleh sektor-sektor yang saat ini banyak menggunakan BBM yaitu industri dan pembangkit listrik. Permintaan BBN masa mendatang diperkirakan akan meningkat cukup pesat sejalan dengan program-program nasional pengembangan BBN termasuk program mandatory pemanfaatan BBN. Dengan potensi yang begitu besar di bumi pertiwi ini harapannya adalah kemakmuran, memang masih banyak tantangan yang harus dihadapi sampai pada saatnya energi terbarukan ini benar-benar dapat dioptimalkan dengan baik.



[1] Peraturan Presiden No 5 Tahun 2006
[2] Data Kementrian ESDM

[3] Energi Outlook 2010.Pusat data dan informasi ESDM Kementrian ESDM
 
Lanjutkan Membaca...

Wednesday, 1 August 2012

Sepenggal makna dari Lagu Lir-Ilir


Suasana kost yang cukup sepi pada malam yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara tembang Jawa yang cukup Syahdu memecah kesunyian tersebut, ternyata suara tersebut berasal dari kamar sebelah (anggap saja itu kamarnya Cahyo). selidik punya selidik ternyata lagu tersebut adalah Lir-ilir yang dinyanyikan oleh Emha Ainun Najib. Karena saya tidak mengerti arti dari lagu tersebut saya pun bertanya pada teman saya tersebut apa arti dari lagu tersebut namun ternyata dia juga tidak begitu paham dengan maknanya yang ia tau itu merupakan lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga ketika berdakwah dan mengandung pesan2 Islami yang tentunya mengajarkan banyak kebaikan.
Lalu saya pun searching dan ternyata memang lagu tersebut mengandung pesan-pesan moral

* Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)

Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)

Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

* Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)

Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)

Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

* Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)

Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

* Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)

Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dialambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!



Sumber : kertas-kecilkita.blogspot.com/2012/01/makna-lagu-lir-ilir.html
Lanjutkan Membaca...

Monday, 6 June 2011

Sejarah Pemantik


Taukah anda bahwa Pemantik/mancis lebih dulu ditemuka sebelum korek api komersil?

Pemantik/Mancis ditemukan tahun 1816. Lebih dikenal dengan nama "Lampu Dobereiner's" (dinamakan setelah penciptanya, Johann Wolfgang Dobereiner). Tapi pemantik ini tidak menggunakan butana atau minyak sebagai bahan bakar namun menggunakan hidrogen. Perbedaan lain adalah bahwa korek api ini memakai platinum sebagai katalis (digunakan untuk memulai perubahan kimia dari bahan bakar untuk api)

Pada tahun 1908, barulah korek api tercipta cukup kecil untuk muat di dalam saku.batu api yang lebih murah dari pada platinum menggeser posisi pemantik dikalangan menengah kebawah. Lalu dengan kemajuan teknologi, flint menggantikan peran platina sebagai katalis.

Pada 1920-an, pemantik masih sedikit mewah bagi kalangan perokok kelas menengah. Ini akan menjadi kemunduran berat bagi rata-rata pekerja kerah biru yang merokok. Tapi ketika tahun 1930-an seorang pria bernama George G. Blaisdell membuat suatu perubahan

Dia meningkatkan ergonomi kasus ringan. ia merancang sebuah kap berlubang untuk sumbu, yang terus tahan angin ringan. Selain itu, ia memodifikasi ruang bahan bakar menjadi lebih efisien, dan menambahkan tutup flip-top berengsel. Dan voila! Zippo memasuki dunia Pemantik/Mancis/korek gas.

Setelah munculnya Zippo, perusahaan lainnya mulai bermunculan. Semua kompetisi menyebabkan harga turun drastis.

Bahan bakar yang digunakan di sebagian besar Pemantik/Mancis/korek gas pada 1930-an adalah nafta, cairan berminyak yang berasal dari minyak bumi.

teknologi yang digunakan selanjutnya adalah piezoelektrik.piezoelektrik ditemukan pada awal 1800-an, namun potensinya pertama kali ditemukan pada tahun 1917, oleh ilmuwan Perancis. Ronson digunakan efek piezoelectric yang sama digunakan dalam mesin ini, untuk membuat sebuah alat penyala untuk Pemantik/Mancis/korek gas yang mengubah energi menjadi percikan listrik.
Lanjutkan Membaca...

Sejarah Piala Sudirman


Semula saya mengira kalau Sudirman Cup merujuk pada Jendral besar Soedirman(parah) namun setelah mendapat pencerahan dari bapak saya akhirnya saya mengerti bahwa Piala Sudirman yang diadakan beberapa hari yang lalu merujuk pada nama dari mantan pebulutangkis Indonesia, Dick Sudirman (29 April 1922- 10 Juni 1986) yang merintis Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan menjadi ketua PBSI selama 22 tahun (1952-1963 dan 1967-1981). Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden IBF pada tahun 1975.

Piala Sudirman adalah turnamen bulutangkis tim campuran. Diadakan setiap 2 tahun sekali. Ada 5 pertandingan dalam setiap ronde: tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri dan ganda campuran. Turnamen ini pertama kali diadakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia pada tanggal 24-29 Mei 1989.

Indonesia memenangkan piala sudirman pada tahun 1989. sepanjang sejarah turnamen piala sudirman hanya empat negara yang berhasil mencapai semifinal pada semua turnamen piala sudirman yaitu: Indonesia, korea selatan, china dan denmark. China meraih 8 kali menang, diikuti Korea Selatan 3 kali, dan Indonesia 1 kali menang.


Tinggi piala sudirman 80 cm. Terbuat dari 22 karat (92%) emas campuran perak solid. Bentuk badan piala sudirman adalah octagonal bagian bawah piala terbuat dari kayu jati. Bentuk badan piala adalah berbentuk shuttlecock dan bagian atas berbentuk replika candi borobudur. Gagang piala berbentuk stamens, sebagai simbol bibit dari bulutangkis.

Hasil Sudirman Cup 2011

China meraih juara Piala Sudirman 2011 usai menggulung Denmark dengan skor 3-0.


Poin pertamax bagi China diberikan oleh ganda campuran Xu Chen/Ma Jin. Melalui pertarungan dua set yang memakan waktu 40 menit, Xu Chen/Ma Jin mengalahkan Joachim Fischer Nelsen/Christinna Pedersen 21-14, 21-14.

Tunggal putra Lin Dan menambah keunggulan bagi China menjadi 2-0. Pebulutangkis putra ranking tiga dunia tersebut berhasil menundukkan Peter Gade juga lewat straight set, 21-16, 21-11 dalam waktu selama 49 menit.

China memastikan kemenangan di partai ketiga saat ganda putra Cai Yun/Fu Haifeng berhasil mengakhiri perlawanan Carsten Mogensen/Jonas Rasmussen 21-17, 21-13 di laga yang berdurasi selama 43 menit.

Dengan ini China berhasil menambah rekor sebagai juara sebanyak 8 kali.

Meskipun hanya sampai semifinal perjuangan tim Indonesia layak diberikan apresiasi.
Lanjutkan Membaca...
 

History Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template