Sunday 13 April 2014

Konsep Etika Kerja Islami



Islam menyediakan iklim kerja di mana etika tidak lepas dari ekonomi Islam yang melimpahkan dimensi etika pada semua jenis pekerjaan dan memperluas nilai etis dalam pekerjaan . Alidan Owaihan(2008) mengusulkan empat konsep utama yang membangun etika kerja islami. Keempat konsep Tersebut adalah: usaha, kompetisi, transparansi, dan tanggung jawab moral. Keempat fungsi ini apabila diamalkan dengan benar akan dapat memaksimalkan peran serta pemuda muslim dalam pembentukan masyarakat madani yang berkarakter.

1.    Usaha dilihat sebagai sesuatu yang dibutuhkan untuk melayani diri sendiri dan masyarakat. Keterlibatan produktif meminimalkan permasalahan ekonomi dan sosial, meskipun tetap mengijinkan seseorang meraih standar kehidupan yang layak untuk dirinya dan keluarganya. Pemuda hendaknya memberikan kontribusi terbaiknya di lingkungannya.

Sesungguhnya orang yang paling baik untuk kita ambil sebagai pekerja adalah orang yang memiliki kemampuan dan terpercaya”(QS. 28:26)

Memiliki etos kerja dengan usaha yang terbaik dan dengan mengharapkan Ridho Allah akan membawa semangat untuk terus bekerja dengan maksimal sehingga kualitas kerja pemuda pun akan optimal. Kontribusi dari pemuda muslim pun  dapat ditingkatkan dengan pendekatan ini.

2.     Kompetisi. Para pemuda muslim harus berkompetisi dengan adil dan jujur dan melakukan aktivitas mereka dengan niat yang baik pula. Bersaing dengan adil dan jujur akan membawa kepercayaan jangka panjang dengan konsekuensi hasil usaha saling menguntungkan. Islam mengatur etika kerja dengan menghalalkan kompetisi namun harus dengan cara yang adil dan niatan yang baik, seperti yang tercantum pada surat Al baqarah 148

“.....Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan....”



3.     Transparansi, Bisnis maupun kerja pada dasarnya harus berlandaskan etika dan moral, salah satu syarat untuk mencapai hal tersebut adalah transparansi. Transparansi didasarkan pada saling pengertian dan saling terbuka. Komunikasi dan silaturrahim antar pemuda muslim harus senantiasa terjaga agar tercipta rasa persatuan dan kesatuan sehingga pergerakan mendapatkan harmoni yang baik.

4.    Konsep terakhir adalah Tanggung Jawab moral. Konsep ini muncul pada awal terjadinya perdagangan dunia. Ketika belum terdapat aturan standar etis antara produsen dan pedagang, Rasulullah Muhammad SAW mengubah budaya kerja tidak hanya untuk keuntungan bisnis namun juga untuk kemaslahatan. Ada suatu tanggung jawab moral yang didapat para pemuda Islam ketika mereka memegang suatu amanah baik itu amanah yang besar maupun yang kecil, karena amanah tetaplah amanah yang harus senantiasa dijaga.

Setiap usaha yang dilakukan manusia memiliki tanggung jawab moral yang harus diterima sebagai implikasi perbuatan.  Implikasi tersebut dapat diterima didunia sebagai kinerja maupun diterima di akhirat kelak sebagai pahala atau dosa. Pemuda islam yang memiliki tanggung jawab moral yang baik akan senantiasa menjadi terjaga etos kerjanya, amanah, dan siap menerima segala akibat yang mereka kerjakan.

Daftar Pustaka:



Ali,AJ&Al Owaihan,A.2008,“Islamic work ethic: a critical review”, Cross Cultural Management Development, vol. 14, no. 6, pp. 519


Sumber Gambar:
http://www.legal.uillinois.edu

1 comments:

Obat Sakit Ginjal on 10 October 2014 at 15:36 said...

Terimaksih banyak nih gan atas informasi yang telah disampaikannya

Post a Comment

 

History Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template